Let's Move and Dance With Octo Dancer Family Guys!

Jumat, 28 September 2012

Aku sempet nulis ini nih di majalah Bhawara. Let's Chek!


SAATNYA OLAHRAGA MENJADI PRESTASI
Wawancara Eksklusif oleh: Priska Fadhila IX-5

Hai semuaaaa! *tiup terompet* Apa kabar nih? Priska muncul lagi nih di rubrik wawancara, yey! Nah kali ini, aku mau mewawancarai dua temen sekelasku, Gama dan Gerry, yang ikut di turnamen JRBL. Nah, ada yang tau nggak JRBL tuh apa dan kayak apa? Bagi yang belum tau, kita langsung simak wawancara kita sama dua temenku itu. Yuk ke mejanyaaa *terbang*
Priska   : Haihai! Lagi sibuk nggak Gam, Ger ?
Gama   : Enggak sih, kenapa?
Priska   : Aku mau wawancara kalian boleh ya? Boleh kaaan?
Gama   : Yayaya, boleh boleh...
Priska   : Asiik makasih yaaa
Gama   : Yaudah cepet mau tanya apa? *lirik super tajam*
Priska   : Nah, gini nih. Aku mau tanya soal JRBL. Sebenernya JRBL tuh apa sih?
Gerry    : JRBL itu Junio Junior Basketball League. Itu turnamen basket buat anak SMP
              yang diselenggarain Jawa Post.
Priska   : Terus di even JRBL ini, ada acara apalagi selain turnamen basket?
Gerry    : Ya selain basket ada juga dance competition, three point contest, dan lain-lain.
Priska   : Di turnamen ini, lawannya dari mana aja?
Gama   : JRBL ini kan tingkat provinsi, jadi ya pasti lawannya dari SMP yang ada diseluruh
              Jogja, tapi nggak semua. Soalnya kuotanya cuma 20 untuk tim cowok dan 12 buat
              tim cewek.
Priska   : Oh gitu. Terus persiapan kalian dan tim basket buat menghadapi turnamen ini apa?
Gerry    : Yang pasti latihan lah...
Gama   : Latihannya nggak cuma fisik, tapi mental juga. Karena tanpa mental yang bagus
              performa pasti juga gak bagus.
Priska   : Emm, yaya. Eh iya tanggapan dari sekolah gimana nih tentang keikut sertaan kalian
              di turnamen ini?
Gerry    : Direspon positif kok iya kan, Gam?
Gama   : Iya, terutama sama Bapak Ibu guru pengampu mata pelajaran Penjaskes.
Priska   : Sekolah udah kasih fasilitas yang cukup belum buat menghadapi turnamen ini?
Gama   : Ya, Alhamdulillah kita bisa liat sendiri ring basket sekolah udah ada jaringnya, jadi
              lebih baik pastinya. Cuma buat turnamen ini, kita mengharap doa aja dari sekolah,
              nggak yang macem-macem, hehehe....
Priska   : Iya tuh, ringnya berjaring :3 (?) Oh iya, yang melatih tim kalian siapa nih?
Gerry    : Kak Grendua Lasapa, anaknya Bu Sri Sulastri, B.A. Pengampu mata pelajaran
              Penjaskes.
Priska   : Kalian punya target nggak di turnamen JRBL ini?
Gerry    : Bawa nama baik sekolah lah yang utama.
Gama   : Sakjane aku agak takut sih, secara lawannya pasti udah hebat-hebat. Cuma ya tim
                       SMP 8 gak bakal nyerah. Bener kata Gerry. Kita bakal berusaha bawa pulang piala,     dan jadi juara!
Priska   : Sip! Gitu dong semangat :) Oh iya, terakhir nih, ada nggak pesen kalian buat temen-
              temen yang suka olahraga?
Gama   : Ayo ikut basket!
Gerry    : Woo ngawur.. Ya pokoknya sukailah olahraga karena olahraga banya manfaatnya
              buat tubuh.
Priska   : Wuss... Okedeh kalo gitu, makasih ya Ger, Gam :)
Gerry, Gama: Camacama ;;)

Naaah *banting pensil* dari wawancara tadi, kita sama-sama tau kan? JRBL itu Junior Basketball League. JRBL ini punya sasaran anak SMP yang masih unyu kayak kita gini :3 *oke lupakan* Nah, buat temen-temen yang suka olahraga, jangan malu-malu buat asah bakat kalian. Nih, contohnya Gama sama Gerry. Mereka dan tim bentar lagi bakal berjuang membawa nama baik sekolah lewat turnamen basket. Siapa yang tau kalian bisa mengharumkan nama sekolah dan tentunya nama kalian sendiri lewat bakat tersimpan yang kalian punya *semprot parfum*. Sekolah juga udah kasih banyak fasilitas lho. Buat yang suka olahraga, lapangan, bola basket, bola voli, dan lain-lain disediakan di sekolah. Buat yang suka musik, ada lab musik. Buat yang suka nulis? Ada ekskul jurnalistik dan majalah Bhawara buat mengaplikasikannya. Jadi tujukan bakatmu, jangan malu, dan berprestasilah lewat bidang yang kamu mau, oke? Mungkin sekian dulu rubrik wawancara kali ini. Kesempurnaan hanya milik Tuhan dan ketidak sempurnaan adalah milik saya. Jadi, minal aidzin wal faidzin bila ada salah ketik ya.... Dadah semuanyaaaa *menghilang*

Sabtu, 22 September 2012

:"


SETUMPUK RASA DALAM KATA
Cincin pagi telah melingkar indah, menghias laut biru atmosfer,
Berpadu menyambut pagi, menyambut nyanyian burung merpati
Awan pun berarak, mengejar kupu-kupu yang menari dan mendarat di kelopak bunga
Indahnya hari itu adalah hatiku, hatiku yang berusaha bangkit dari kesakitan
Kau berkata, kau mencintai sang putri malam, tapi kau terlelap kala ia bersinar
Kau berkata, kau mencintai gemulir hujan, tapi kau menepi ketika mereka membasahi
Kau berkata kau mencintai deburan angin, tapi kau menarik selimut ketika merka menerpa
Lantas, apa yang hendak kau jaga untukku?
Bagaimana engkau menyayangiku?
Apa lagi yang akan kau janjikan untuk menebus hujaman pedang dalam hatiku?
Setumpuk rasa dalam kata, itulah yang membunuhku dalam diam
Manis pahit kisah kita, tetap terlukis indah di atas kanvas
Meski ku tau hanya abstrak semata
Apakah dalam kalbu, jeritanmu sama sepertiku? Belum tentu
Mawar merah, boneka putih, dan bandul hati, adalah bukti bisu penantian sang pemimpi
Yang menunggumu datang, dan membawaku lari dari sandraan sakit hati
Meski aku bukan ratu yang kau cari, ajarkanlah cara memimpin hati, berkata, dan mencinta
Agar setumpuk rasa penuh makna, memadat dalam satu ungkapan kata
Agar setumpuk rasa penuh pengharapan berbaur menyatu
Itulah setumpuk rasa dalam kata penuh makna, yang dapat ku jaga dan ku pertahankan
Itulah hadiah dariku untukmu,
 Itulah setumpuk rasa dalam kata yang kusebut cinta...

Octo Dancer, Let's Move and Dance!

Haaaaaai! Akhirnya blog ini jadi juga! *tiup lilin* Blog ini aku kasih nama 'Octo Dancer and Priska Activiy' karena yaaa..... kalian pasti udah bisa tebak sendiri kan?:p Sebenernya aku buakan dancer dari Octo Dancer atau yang lebih akrab di sebut Octo-D. Aku adalah manager mereka B)
Octo-D sendiri terbentuk nggak sengaja. Bermula dari kepanikan anak-anak basket yang butuh tim dancer supaya bisa ikut turnamen JRBL (Junior Basketball League), aku berusaha menyaring beberapa ank-anak di sekolahku tercinta, SMPN 8 YK untuk gabung di tim dancer. Dan setelah berminggu-minggu melakukan searching dan ngetes cakrawala mereka tentang dance, terpilihlah 10 orang terbaik dari semuanya. 10 orang tersebut ialah A'inaya Prameswari Shabila (panggil aja Naya) yang merangkap sebagai kapten karena dia anak kelas 9 *sebenernya mau bilang kalo dia tua aja sih, wkwk, ampuuuun* yang paling luwes. Terus ada juga Isna, Icha, Tia, Fira, Putri, Vika, Yacynta, Ifa, dan Dinda.
Setelah orang-orang tersebut punya formasi, muncul masalh baru lagi lho kawan~ Kita bingung siapa yang bakal ngelatih tim dance ini. Aku pribadi yang cuma punya kenalan terbatas juga ikut bingung. Aku sebagi manager kelabakan tuh nyari pelatih. Nah, untungnya, kakak dari Yacynta ngenalin aku sam temennya. Namanya Kak Yohanes Antono, panggil aja Kak Yohan atau Kak Yo. Setelah kenalan sama Kak Yo, aku dikenalin lagi sama temennya Kak Yo yang namanya Kak Oktavia Lestari, panggil aja Kak Tari *keren kan? Namanya Tari, jago nari:p* Tanpa ba-bi-bu, entah kenapa, aku cepet banget akrab sama Kak Tari dan Kak Yo yang awalnya belum aku kenal. Banyak perbedaan, tapi banyak juga kesamaan di antara kita bertiga. Kebetulan aku, Kak Tari, dan Kak Yo berkeyakinan berbeda, dan sekolah di tingkat yang berbeda. Tapi itu semua melebur waktu kita udah ketemu. Aku jadi berasa punya kakak lagi, dan kata Kak Yo, dia berasa punya adek lagi.
Kebetulan, Kak Yo itu dancer yang kelasnya di bagian break dance gituuu. Nah, rasanya agak kurang pas buat kita yang cewek-cewek dan bakal tampil buat nyemangatin anak-anak basket yang nanti bakal main. Akhirnya kita pilih Kak Tari, tapi Kak Yo juga nggak pernah absen buat dateng liat progres anak-anak latihan.
Setelah itu, terpikir di otakku buat kasih tim dance nama. Nama yang bisa mewakili nama sekolah. Entah kenapa nama 'Octo' itu ada terus di otakku. Dan akhirnya aku diskusi sama beberap orang untuk nama itu, dan ya terciptalah nama itu. Octo Dancer atau Octo-D.
Octo-D akhirnya mulai latihan, dan mulai kenal koreo. Mulai kenal basic-basic dance, mulai bisa jaga kekompakan dan lain-lain. Sampe akhirnya, anak-anak pernah mau tampil di suatu even, tapi batal. Dan karena batalnya even itu, aku..... nangis :" wahaha. Aku malu banget itu sama anak-anak. Aku manager, tapi paling rapuh. Dan disitulah kalo aku sadar, tanpa anak-anak Octo-D, Kak Tari dan Kak Yo, mungkin aku masih jadi Priska yang nggak kenal dunia. Nggak sengaja, aku denger Kak Yo bilang, "Semangat Cumi-cumi!" dan dari situ juga, akhirnya anak-anak Octo-D (anggotanya) dipanggil cumi-cumi. Yang punya banyak kaki, yang punya banyak akal, yang punya banyak senjata. Akhirnya, biar ringkes, tiap aku manggil anak-anak, aku panggil aja, "Eh cumi-cumi, sini!" atau misal aku manggil salah satu anggota, dan minta tolong ke anggota itu buat manggil temennya, aku bilang, (misal) "Cumi Fira, panggilin Cumi Icha dong..." dan ya tetep, di antara cumi-cumi, dan aku yang di panggil kak krempeng sama cumi-cumi, tetep ada mami papi, yaitu Kak Yo dan Kak Tari. Bentar lagi, Octo-D bakal on stage di JRBL. Lokasinya di GOR UNY. Para cumi yang belum pernah tampil terbuka di tempat selebar itu pun nyampein beerapa kata ketegangan. Sampe ada yang nangis! Dari samping kupingku, aku denger Yacynta bilang, "Ayo! Let's Fight and Win!" tapi tiba-tiba Fira nyaut, "Enggak! Itu yel-yel milik tim basket! Kita Octo-D! Kita Cumi-cumi! So, let's MOVE AND DANCE" dan akhirnya, 'Move and Dance menjadi yel-yel wajib kami.
Wah, panjang juga nih cerita. Wehehe~ Okelah, mungkin ini dulu. Jangan berhenti membaca sobat! Keep calm and support Octo Dancer. Let's Move and Dace!
Ini fotoku (oranye,bawah) sama cumi-cumi waktu formasi lima :D
Ini waktu roadshow JRBL di SMPN8YK. Cumi2 duduk dibawah. Si Dinda lagi ada acara jadi gak ikut foto:(

Galau nih, post puisi aja yaaa

DALAM BUTIRAN TETESAN KACA
Gumpalan kelabu di atas sana, bergerak perlahan ke utara
Tunggu, ia juga bergerak ke selatan, timur, bahkan barat
Tak peduli berapa banyak korban yang basah karenanya
Karena basahnya, hanya menimbulkan demam semata
Bukan penyakit yang kronis, yang sungguh-sungguh sakit, sesakit aku menunggumu
Butiran kaca yang pecah, perlahan mulai terdengar sayu
Gumpalan yang abu-abu, memadat, memutih, dan mulai berarak
Entah apa lagi yang akan terjadi
Mungkin, kaca yang runtuh itu, menghias jalan dengan kubangan
Atau mungkin, kaca itu pecah kembali, dan membias menjadi beberapa warna
Rasa takut gemuruh dari lembah, seakan sirna
Ketika buliran kaca jatuh, menempel, dan melebur di jendela
Terbias wajah tanpa dosa dalam butiran tetesan kaca
Kaca indah dari langit tempat suci para bidadara, dan turun perlahan bersama para bidadari
Tak berbeda dengan mataku, lihatlah, nampak berlapis kaca di dalamnya,
Oh tunggu, ini bukan kaca, tapi air mata, kubiarkan mengalir entah ke mana
Tak pernah ku tau, apa lagu yang dinyanyikan sang air mata
Datang kala sedih dan duka ketika aku tersiksa, datang kala suka ceria, ketika kau kembali
Dalam kalbuku aku berpinta, semoga kau tak lama,
segera kembali, dan memandang bersama dalam butiran tetesan kaca
Buliran air mataku, sedalam butiran tetesan kaca dari langit,
yang membiaskan cahaya pancarkan beribu warna
Dalam penantianku menunggumu, mengumpulkan butiran kaca, dan merangkainya dalam hati