Hubihubahubaaaa! Lama gilak gak
ngepost blog. Makin alay? Iya emang. Belakangan ini agak stres mikir kehidupan
baru di SMA. Sebenernya kehidupannya tetep sih gak berubah, Cuma suasana baru
dengan kompetitor dan segala rupa cerita paman tentang ternaknya berkembang
biak semua di sana serba baru. Memang rasanya aneh. Tapi ya mau gimana semua
udah menjadi pilihan dan harus melangkah.
Belakangan ini, ada banyak
kejadian yang bikin aku ngeh, ngeong, njegog, ngembik, dan suara-suara gak
jelas lain yang aku gak bisa paparkan dengan kata-kata ajaib di post ini. Aku hanya
menulis apa yang ingin aku tulis berdasarkan pengalaman dan kejadian- kejadian
yang merah kuning hijau di langit yang biru *alah maaak*
Singgungan pertama adalah soal
family. Mau tau atau gak mau tau, kalian- kalian yang udah terlanjur baca
kata-kata naujubillah yang aku rangkai ini kepaksa baca lanjutannya. Family. Kata
orang sih cuma mereka yang ada di samping kita. Tapi itu ES-A-EL-A-HA. Yang selalu
ada di samping kita adalah Tuhan dan malaikat. Baru habis itu keluarga. Jadi
sebetulnya kita yang punya masalah dan kembali ke keluaga itu pilihan yang
benar kok. Ketika kita punya masalah, kita kembali ke keluarga, ujung yang kan
kita temui setelah keluarga ya TUHAN. Aku percaya banget masalah ini dari jaman
TK sampe segede gabrok begini. Tuhan gak pernah ciptain umatnya lebih tinggi
atau lebih rendah. Tuhan ciptakan kita semua sama. hanya bagaimana kita
memanfaatkan raga kita aja sih ya *menurutku*. So, kalian jangan pernah takut
untuk melakukan suatu hal, tapi ingatlah, ketika you can pass it, don’t be
arrogant. If you be an arrogant person, wuiiih siap-siap dicabut kebahagiannya
sama Tuhan ya *macak alim*.
Perjuangan dari sudut mana-mana
itu sangat diharuskan. Amat sangat diharuskan. Tapi ketika Tuhan beri kamu
rejeki untuk tidak mendapatkan apa yang kamu mau bukan berarti Ia menganggap
kamu hanya berjuang dari satu sudut. Bumi yang bundar ini juga lelah menopang
kita makhluk-makhluk Tuhan paling nggak seksi*oke ini hanya berlaku untuk aku*
maksudnya menopang kita makhluk Tuhan yang rempong ngegundulin hutan padahal
rambut sendiri belum tentu di keramasin seminggu dua kali. Kita makhluk Tuhan
yang sibuk bermewah-mewah padahal belum tentu bisa sedekah tiap memenuhi nisab.
Nah ini. Yang mau aku tegasin adalah Tuhan lebih tau yang kita butuhkan
daripada yang kita inginkan. Sama kayak kalo kamu minta motor ke orangtua
sementara umur kamu belum 17 tahun. Orang tua pasi mengalihkan uang tuntutan
motor itu untuk hal lain yang lebih kamu butuhkan.
Pada dasarnya, humble dan senantiasa
bersyukur dengan apa yang Tuhan beri itu yang kudu wajib fardu ‘ain di tuncipin
di dalem mindset otak kita. Dalam keadaan sesusah apapun, serumit, sesulit
apapun, ketika kita yakin, kita pasti bisa lalui. Gak masalah hasil akhirnya
seperti apa, tapi ikhtiar lahiriyah dan batiniyah kita udah kita lakukan. Bayangin
aja jaman dulu-dulu deh, kita flashback deh. Sebelum kita bisa berjalan seperti
sekarang, dulu waktu bayi kita belajar jalan sampe jatuh-jatuh kita gak nangis.
Kita terus coba cari pegangan, coba berdiri lagi, jatuh lagi, coba lagi
berdiri, jatuh lagi sampe akhirnya hampir nangis tapi gak jadi gara-gara
diming-imingin permen dari jauh sama mama sama papa, akhirnya kita bangkit lagi
coba berdiri lagi coba jalan dan raih permen itu dari mama dan papa. Tanpa kita
sadari kita bisa jalan meski berkali-kali jatuh. Tanpa kita sadari Allah sudah
kasih kita mental kuat untuk tidak menyerah. Kita hanya perlu mencoba lagi-lagi
dan lagi.
“WE JUST HAVE TO TRY TO DO IT
AGAIN, AGAIN, AND AGAIN WHEN WE FAIL. REMEMBER. YOU NEVER GIVE UP WHEN YOU
LEARNED TO WALK WHILE YOU BEING A BABY”
Satu hal. Kehidupan itu akan
berputar seperti bumi. Pasti semua seimbang. Gak akan ada salah satu yang
kurang dari bobot usaha maupun hasilnya. Seluruh hasil itu tergantung kita. “F=W
x S”. Janganlah menyalahkan hal yang terlampau kasian bingit kalo disalahin. Biarkan
mereka menjalani kodratnya dan kita menjalani kodrat kita. Tuhan memang
menciptakan pemenang, tapi Tuhan tidak menciptakan pengkalah. Karena sejatinya
tidak ada orang kalah. Adanya belum beruntung atau memang harus terus belajar
sampai mimpi yang diidam-idamkan dan dingidam-ngidamkan bisa terwujud. Kalo kata
papa saya sih,
“THE REAL WINNER ISN’T CONCERNED ABOUT VICTORY BUT THEY’RE ALWAYS TRYING
HARD TO REALIZE THEIR DREAM” .
All the show must go on. Walau halangan
rintangan membentang, tak jadi masalah dan tak jadi beban pikiran, kera
saktiiiiiiiii *Ups*. Just keep practicing, sharpening, and utilizing
intelligence to do kindness is one of the ways to be grateful to God. Jadikan semua
yang kita lakukan untuk Tuhan, maka apa yang kita inginkan bisa jadi sama
seperti apa yang kita butuhkan dari Tuhan. Dah ya, mau mabur dulu ke negeri di
awan~~ Bubeyeeeehhhhhh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar